Imaam Yakhsyallah Bertemu Dubes Pakistan Bahas Krisis Kashmir
Jakarta, (23/3) – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur bertemu dengan Duta Besar Pakistan, Muhammad Hassan di Jakarta, Senin (22/3), membahas tentang penyelesaian krisis Kashmir.
Dubes Muhammad Hassan menyampaikan terima kasih dan kegembiraannya kepada Imaam Yaksyallah atas perhatiannya kepada masalah Kashmir. “Pakistan akan sangat terbuka kepada siapa pun, apalagi Indonesia yang peduli dengan masalah Kashmir, karena itu merupakan masalah kemanusiaan,” kata Dubes kepada Imam Yakhsyallah.
“Indonesia merupakan negara penting regional, saya yakin Indonesia dapat memainkan peran besar dalam penyelesaian masalah itu (Kashmir),” kata Dubes Pakistan.
Indonesia, bukan hanya negara dengan mayoritas Muslim terbesar di Asia Timur dan salah satu anggota Kelompok 20 ekonomi utama (G-20), lanjut Dubes Hassan yang baru mulai bertugas di Indonesia.
“Oleh sebab itu, apapun pernyataan atau posisi Indonesia akan menjadi perhatian dunia internasional,” katanya.
Selain itu, Indonesia juga mempunyai hubungan baik dengan India maupun Pakistan.
“Dengan begitu, Indonesia bisa memaksa India untuk menghentikan tindakan kekerasannya di Kashmir,” ujarnya.
Menurut Hassan, kondisi Kashmir masih tetap memprihatinkan hingga saat ini, khususnya setelah India pada 2019 mencabut status daerah istimewa yang selama ini diberikan kepada kawasan yang mayoritas penduduknya Muslim tersebut.
Hal tersebut berdampak terhadap krisis keamanan di Kashmir hingga saat ini.
“Banyak warga Kashmir yang ditahan oleh pihak keamanan India,” kata Dubes.
Selain itu, para aktivis serta tokoh juga tidak bisa bersuara dan berbagai lembaga kemanusian tidak bisa menyalurkan bantuan langsung ke wilayah tersebut.
Solusi Bagi Kashmir
Terkait upaya penyelesaiaan masalah Kashmir, Imaam Yaksyallah pernah diundang ke Pakistan pada 2019 lalu bersama dengan delegasi dari Asia Tenggara yang terdiri atas para anggota parlemen dan ulama. Mereka mendapatkan keterangan secara mendalam tentang masalah Kashmir yang sebenarnya.
Sebagai hasil dari kunjungannya ke Pakistan itu, Imaam Yakhsyallah menulis buku berjudul “Kashmir yang Membara dan Solusinya” yang terbit pada 2020 silam.
Dalam buku tersebut, Imaam Yakhsyallah menawarkan solusi krisis Kashmir yang bukan dengan pendekatan politis, tetapi dengan pendekatan sosial, pendidikan dan agama.
“Kami meyakini bahwa masalah Kashmir ini bisa selesai dengan mengedepankan rasa kemanusiaan. Apabila semua pihak bisa saling menghargai, mendahulukan hak orang lain dan konsisten menjalankan agama masing-masing, pasti akan damai,” jelas Yakhsyallah.
“Bahwasannya umat Islam ini diikat oleh rasa persaudaraan. Apabila ada umat Islam yang saling mencintai karena Allah, maka mereka itulah yang akan mendapat pertolongan di hari kiamat kelak,” jelasnya lagi.
Indonesia dikenal sebagai negara yang konsisten dalam pembelaan perjuangan terhadap rakyat Palestina. Indonesia juga bersuara keras ketika terjadi kezaliman di Rohingya, Uighur, Palestina dan beberapa wilayah lainnya yang mengalami krisis kemanusiaan.
Baik pemerintah maupun rakyatnya, Indonesia dikenal sebagai negara yang konsisten melawan penjajahan, membela kaum yang tertindas dan konsisten mengirim bantuan untuk wilayah-wilayah yang mengalami krisis kemanusiaan seperti di Suriah, Yaman, Sudan dan wilayah lainnya.
Sumber: Mi’raj News Agency (MINA)