Kampung Darul Mushaf Qur’an Jambi Diresmikan

Sarolangun, Jambi, – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur meresmikan Kampung Darul Mushaf Qur’an di Sungai Pengharum, Desa Teluk Kecimbung, RT/RW 07/08, Kelurahan Teluk Kecimbung, Kecamatan Bathin VIII Kabupaten Sarolangun Jambi, Jum’at (9/4).

Di kampung ini rencananya akan didirikan Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an yang ditargetkan melahirkan para penghafal Al-Qur’an.

Imaam Yakhsyallah mengapresiasi inisiasi Buya Saleh Hafidz, Pengasuh Ponpes Tahfidz Al-Fatah Sarolangun Jambi atas usahanya mengembangkan kampung ini. “Siapa yang memulai suatu kebaikan, dan diikuti oleh banyak orang maka akan banyak pahalanya,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut Imaam Yakhsyallah juga menyerahkan kunci rumah kepada dua pasangan Hafidz-Hafidzah secara cuma-cuma untuk tinggal di kampung tersebut sebagai pengelola.

Buya Saleh Hafidz sebagai penginisiasi Kampung Darul Mushaf Qur’an membuka kesempatan kepada 10 penghafal Al-Qur’an yang berminat untuk melanjutkan belajar ke jenjang perguruan tinggi akan diberikan full beasiswa, tempat tinggal gratis, sampai jodoh pun disediakan.

Menurut Buya Hafidz, sebagaimana makna mushaf, di kampung ini Al-Qur’an tidak hanya sekadar bacaan dan membaca, tapi di dalamnya ada memahami artinya, tajwidnya, dan lengkap semua ada.

“Targetnya dalam sehari minimal satu orang 1 kali khatam, jika ada 100 orang maka akan ada 100 pengkhatam. Dan akhirnya akan lahir para penghafal Al-Qur’an, hari ini kita meresmikan kampung baru, rumah baru, untuk penganten baru,” ujarnya.

Pesan Imaam Yakhsyallah: Selalu Jaga Al-Quran di Manapun Berada

Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur berpesan kepada para santri yang telah menyelesaikan sekolahnya di tingkat Aliyah (SMA kelas XII) agar selalu menjaga Al-Quran.

Hal itu dikatakan Imaam Yakhsyallah dalam acara Perpisahan Santri kelas XII (SMA kelas III) yang berjumlah 16 orang dan Penyematan Mahkota kepada orang tua yang telah menyelesaikan 30 Juz sebanyak dua orang yang dilaksanakan oleh Pondok Pesantren Hafidz Al-Fatah Jambi.

Dalam memahami lafal-lafal Al-Quran untuk mencari makna yang terkandung di dalamnya dengan tiga tahapan yaitu terjemah, tafsir dan takwil.

Sementara itu Ketua Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Hafidz Al-Fatah Jambi Ahyauddin berpesan: “Jangan pernah berhenti mencari ilmu, karena degan ilmu, insya Allah kebenaran yang dikerjakan bernilai ibadah di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala,” .

Ia menjelaskan kepada MINA, (Sabtu 10/4), acara seperti ini sudah menjadi agenda rutin setiap kelulusan santri Aliyah kelas XII.

Harapannya, kepada para santri yang telah menyelesaikan tingkat Aliyah, agar menjaga hafalannya di manapun berada.

“Sekalipun melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi umum sekalipun, tetaplah menerapkan kebiasaan yang dilakukan semasa mondok di Hafidz Al-Fatah, seperti Shalat Dhuha, Shalat Tahajud, Amal Saleh agar terbiasa berbuat baik menolong orang yang membutuhkan.”

“Terutama melaksanakan shalat wajib, Shalat lima waktu dalam sehari. Jangan sampai setelah lulus kebiasaan yang dilakukan di Ponpes pudar bahkan sampai tidak melaksanakannya,” tegas Ahyauddin.

Ia mengharapkan, terus memurojaah hafalannya, semasa menghafal di pesantren.

Ia juga berpesan kepada para santri agar lebih sungguh-sungguh dan lebih serius serta focus dalam mencari ilmu terutama ilmu Al-Quran.

Peresmian Kampung Darul Mushaf Qur’an ini merupakan rangkaian Tabligh Akbar Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Jambi guna menyambut Bulan Suci Ramadhan. Termasuk dalam rangkaian kegiatan tersebut adalah Gerak Jalan Cinta Al-Aqsha menempuh jarak sekitar 5 km diikuti ratusan peserta kaum Muslimin.

Sumber: Mi’raj News Agency (MINA)

 

Mungkin Anda juga menyukai