Prof. Amany: Tingkatkan Ilmu Guna Mewujudkan Ketahanan Keluarga
Bogor – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Remaja dan Keluarga, Prof. Amany Burhanudin Lubis mengatakan, muslimat harus meningkatkan wawasan keilmuan dalam mewujudkan ketahanan keluarga.
“Wawasan keilmuan dalam mewujudkan ketahanan keluarga wajib dimiliki oleh kaum ibu,” kata Amany dalam Taklim Muslimat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Sya’ban 1442 Hijriah secara zoom virtual, Ahad (28/3).
Meningkatnya angka perceraian yang terjadi di usia pernikahan yang relatif baru disebabkan karena kurangnya pemahaman/ilmu kedua pasangan dalam menyelesaikan permasalahan keluarga, tambah Amany
“Kita prihatin, walau ada keboleh dari Allah SWT namun itu kehalalan paling dimurkai Allah SWT, karenanya sedapat mungkin ketahanan keluarga harus dijaga”. imbuhnya.
Ia menyampaikan, minimal ada beberapa isu ketahanan keluarga yang harus diperhatikan, pertama pasangan calon pengantin diharapkan mendapatkan pengetahuan pernikahan dengan pendampingan pra nikah, kedua, menciptakan kepemimpinan keluarga yang berkeadilan sebagaimana firman Allah dalam QS. At Taubah: 71. Ketiga, pendewasaan usia perkawinan dengan komunikasi yang baik antar anggota keluarga, keempat, menghindari kekerasa dalam rumah tangga, kelima, menjauhkan keluarga dari bahaya narkoba, trafficking, dan penyimpangan seksual.
Adapun hal-hal yang dapat mempertahankan keluarga menuju keluarga Islami antara lain, menjaga agar tetap sakinah, mawahdah dan warohmah. menambah pemahaman tentang fiqih keluarga, memahami kedudukan antara perempuan dan laki-laki, serta pembagian tugas rumah tangga untuk menghindari perceraian.
“Semua anggota keluarga harus kreatif untuk menghadapi rutinitas di dalam keluarga, dengan demikian bahtera rumah tangga akan terjaga dengan baik,” tegasnya.
Amany yang juga Rektor UIN Jakarta mengatakan, kita semua harus mampu membangun sebuah keluarga yang asertif yang mampu menghadapai gelombang perubahan abad 21 dan mampu beradaptasi dengan pandemik dan dampaknya disemua bidang.
Keluarga asertif memiliki ciri diantaranya komunikasi yang baik yang terjalin diantara angota keluarga, sentiasa memiliki pandangan positif, menyuarakan pendapat dengan lemah lembut, menghargai prestasi anggota keluarga dan tidak mudah terombang ambing dengan pendapat orang lain.
Taklim Muslimat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Virtual ini diikuti oleh ribuan muslimat dari berbagai daerah di Indonesia. Tercatat oleh panitia yang hadir adalah mereka dari Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung, Kalimantan dan NTT juga NTB.
Talim ini menurut panitia tetap menerapkan protokol kesehatan selama kondisi pandemi Corona, 5M prokes adalah Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi.
Acara Konsoldasi dan Taklm Pusat Virtual Muslimat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Sya’ban 1442 Hijriyah juga menghadirkan nara sumber lain yaitu: Imaamul Muslimin KH. Yakhsyallah Mansur, MA. dengan tema “Meneladani Keluarga Imran dalam Membina Ketahanan Rumah Tangga”, Ketiga, Ustazah Siti Aminah, M.Pd. bagaimana “Muslimah Sejati, Membangun Keluarga Islami, Ustaz Pennie Novitawati, Praktisi Thibbun Nabawi tentang Mengelola Kesehatan Keluarga pada Masa Pandemi. (NA)