Tadrib Asatidz Pendalaman Tafsir Jalalain, Bulughul Maram dan Faroidh Ditutup
Bogor-Tadrib Asatidz Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Jawa yang diselenggarakan selama 15 hari telah selesai dan ditutup pada Sabtu 1/5.
“Agenda Tadrib Asatidz ini hanya 15 hari pada Ramadhan 1442 sejak 18 April-1 Mei 2021.” Kata Ustaz M. Amin Nuroni selaku penanggung jawab penyelengara acara, dan Amir Ta’lim dan Tadrib Pusat (MTTP) Jama’ah Muslimin (Hizbullah) di Auditorium H. Muhyiddin Hamidy, Cileungsi, Bogor.
Ia menambahkan, acara dengan tema “Tadrib Asatidz untuk pendalaman Tafsir Jalalain, Bulughul Maram, Faroidh/mawaris, Aqidah dan Wawasan Keislaman” merupakan kloter pertama dari beberapa kloter yang akan diadakan, dan untuk pertama pesertanya didatangkan dari Wilayah Jawa.
Adapun tujuan dari tadrib ini menurut M. Amin adalah untuk meningkatkan kompetensi para Umaro MTTP dan Asatidz dalam bidang keislaman, meningkatkan kualitas umaro khususnya dalam hal pembinaan kepada umat, dan memberi wawasan keislaman lainnya.
Para tutor pada tadrib tersebut adalah Imamul Muslimin Yakhsyallah Mansur mengampu Tafsir Jalalain dan Bulughul Maram, Ustaz Umar Rasyid Hasan bidang Faroidh, Ustaz Abul Hidayat S. mengupas Aqidah dan Jama’ah Imamah, Ustaz Wahyudi KS tentang Pengenalan Harokah dan wawasan keislaman, serta Ustaz Ahmad Soleh tentang perbedaan fiqih dalam mazhab-mazhab.
Peserta yang hadir pada tadrib asatidz tersebut berjumlah 27 orang dari berbagai daerah, seperti Jabodetabek, Jawabarat, Jawa Tengah Selatan, Jawa Tengah Utara, dan wilayah Indoensia Tengah Bagian Selatan (ITASEL)
Pelaksanaan tadrib menurut M. Amin ini telah berhasil membukukan sebuah pedoman tentang Ilmu Waris yang lengkap, selain program-program pembinaan umat lainnya untuk di ajarkan dan diaplikasikan pada umat di daerahnya masing-masing.
Sebelum kembali ke tempat asalnya, para peserta diberikan tugas pengabdian di daerahnya untuk menularkan ilmu yang telah di dapatkan dari tadrib ini, tegas M. Amin,
Sejalan dengan itu, Imaam Yakhsyallah menegaskan bahwa ilmu yang telah di peroleh agar dapat di terapkan dan diajarkan kepada ikhwan-ikhwan di daerah.
Imaam mengingatkan, jangan sampai para peserta ini seperti yang Allah gambarkan dalam al Qur’an surat Al-A’raf ayat 175-177, lalai dan melupakan tugasnya setelah diberikan pengajaran tentang ayat-ayat Allah SWT.
Allah umpamakan dalam surat itu, kata Imaam, mereka yang telah diberi pengetahuan tentang ayat-ayat Al Qur’an, kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu, sampai ia tergoda oleh setan, maka sesatlah dia.
“Allah memperumpamakannya seperti anjing, jika kamu menghalaunya diulurkannya lidah, jika kamu membiarkannya dia juga mengulurkan lidah”, demikian perumpamaan yang seburuk-buruknya jelas Imaam Yakhsyallah.
Mudah-mudahan kita semua di jauhkan dari hal semacam itu dan mampu mengamalkan ilmu yang telah peserta terima walaupun sedikit, harapan Imaam kepada seluruh peserta pada penutupan acara Tadrib Asatidz.(NA)